SOLID GOLD PALEMBANG - Produksi miyak dunia tercatat terus mengalami peningkatan, yakni dari 87,8 juta barel per hari pada 2011 menjadi diprediksi 97,6 juta barel per hari pada 2020. Pangsa pasar OPEC produksi minyak dunia juga tidak akan turun.
Dikutip dari laman Forbes, Rabu, 5 November 2014, Energy Information Administration, menyatakan bahwa produksi minyak dunia tidak akan turun satu persen pun, bahkan akan meningkat dalam 15 tahun mendatang.
Berikut adalah daftar negara sumber produksi minyak dunia di masa depan:
Amerika Serikat
Ladang minyak di Bakken menjadi salah satu contohnya. Ladang minyak yang kecil itu menjadi lebih besar berkat penemuan serpihan minyak dan teknologi baru yang dirancang untuk menarik semua minyak bisa dikeluarkan dari perut bumi.
Menurut Energy Information Administration (EIA), Amerika Serikat akan memproduksi 14,2 juta barel minyak per hari pada 2020.
Angka itu mewakili produksi pada puncaknya, yang menempatkan Amerika Serikat menjadi pemain bukan anggota OPEC dengan produksi minyak yang terbesar. Produksi minyak kemudian akan turun setelah itu.
Rusia
Perusahaan minyak asal Rusia, Rosneft masih akan menjadi salah satu perusahaan minyak publik terbesar di dunia. Rusia diperkirakan akan memproduksi minyak dari 10,2 juta barel per hari pada 2011 menjadi 10,7 juta barel per hari pada 2020.
Sementara produksi minyak AS mulai menurun, produksi minyak Rusia akan terus meningkat menjadi 12,2 juta barel per hari pada 2040.
Kanada
Berkat produksi minyak dari gurun pasir tar, Kanada mendapatkan keuntungan yang menggembirakan. Produksi minyak Kanada pada 2011 sebanyak 3,7 juta barel per hari, dan diperkirakan menjadi 5 juta barel per hari pada 2020, 5,7 juta barel per hari pada 2025, 6,2 juta barel per hari pada 2030, 6,6 juta barel per hari pada 2035, dan kemudian melambat menjadi 6,7 juta barel per hari pada 2040.
Brasil
Peningkatan produksi minyak Brasil selama 30 tahun ke depan diperkirakan sebesar 2,7 persen. Brasil menghasilkan 2,5 juta barel per hari pada 2011, dan diperkirakan menjadi 3,2 juta barel per hari pada 2020, dan meningkat lagi menjadi 6,7 juta barel per hari.
Tiongkok
Perusahaan minyak asal Tiongkok, PetroChina diperkirakan akan bekerja dengan produksi 25,9 juta barel per hari pada 2020, naik 4,3 juta barel per hari dibanding tahun 2011.
Pada 2025, akan meningkat menjadi 5,4 juta barel per hari dan kemudian naik lagi sekitar seratus ribu barel per hari.
Timur Tengah
EIA yakin Timur Tengah tidak akan kehabisan sumber minyak. Organisasi itu memperkirakan produksi minyak akan meningkat dari 25,9 juta barel per hari pada 2011 menjadi 27,1 juta barel per hari pada 2020, 28,8 juta barel per hari pada 2025, 32,2 juta barel per hari pada 2030, 35,5 juta barel per hari pada 2035, dan kemudia menjadi 38,8 juta barel per hari pada 2040.
OPEC tidak akan tenggelam
OPEC diyakini tetap akan mengendalikan harga minyak dunia. Menurut EIA, negara-negara anggota OPEC akan menghasilka 38,7 juta barel minyak dan gas per hari pada 2020. Dan akan meningkat secara konsisten menjadi 52,1 juta barel per hari pada 2040.
Negara-negara Teluk Persia
Negara-negara Teluk Persia, seperti Iran tetap akan menjadi pemain besar. Negara-negara di Teluk itu diperkirakan akan menghasilkan 28 persen dari produksi minyak dunia pada 2020, turun 30 persen dibanding 2011.
Jumlah produksi minyak diperkirakan akan pulih kembali dalam 15 tahun ke depan. Pada 2035, menurut perhitungan EIA, negara-negara Teluk Persia akan memproduksi 31 persen dari produksi minyak dunia, dan meningkat menjadi 33 persen pada 2040.
(sumber: viva.co.id).