Telan biaya Rp 1,8 T, Bandara APT Pranoto akan
gerakkan ekonomi Kalimantan Timur
SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Samarinda, Kalimantan Timur memiliki bandar udara (bandara)
baru bernama Aji Pangeran Tumengung Pranoto. Nama itu, diambil dari Gubernur
Kalimantan Timur pertama. Keluarga Pranoto, ikut menyaksikan peresmian Bandara
APT Pranoto, oleh Presiden Joko Widodo, siang ini. Baca : Solidgold
Solidberjangka : APT
Pranoto, lahir di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada 14
Februari 1906. Dia wafat pada 19 Juni 1976 di Samarinda, dalam usianya ke-70
tahun. Pranoto adalah Gubernur Kalimantan Timur yang pertama, mulai menjabat
1956-1962.
Bandara
APT Pranoto yang menelan dana pembangunan Rp 1,8 triliun, di mana Rp 200 miliar
diantaranya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
memiliki panjang runway 2.250 meter dan lebar 45 meter.
Bandara
APT Pranoto, punya peran penting. Di mana, fungsinya menggantikan Bandara
Temindung yang memiliki panjang landasan hanya 1.040 meter dan berada di tengah
pemukiman padat penduduk. Maka dari itu, Bandara Temindung yang sudah
beroperasi selama 44 tahun resmi ditutup pada 24 Mei 2018 lalu oleh Gubernur
Kalimantan Timur saat itu, Awang Faroek Ishak. Selengkapnya
: Solidgold Berjangka
Kolaborasi
antara Pemprov Kalimantan Timur, Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura I,
diharap menjadikan bandara APT Pranoto lebih profesional. "Dengan APBD
Kaltim, APBN, InsyaAllah dikerjakan dengan pengelolaan AP I," sebut
Menteri Budi.
Bandara
baru memiliki panjang runway 2.250 meter dan lebar 45 meter ini membuat pesawat
tipe Boeing 737 ER akan mampu mendarat mulus di bandara itu. "Dengan
melihat potensinya, bisa dikembangkan menjadi bandara lebih besar," terang
Menteri Budi.
PT
Solidberjangka : Menteri Budi mengakui untuk menuju
Samarinda, pesawat harus melalui Balikpapan terlebih dulu, dan kembali harus
menempuh kurang lebih 3 jam perjalanan ke Samarinda. Ini menjadikannya tidak
efisien dari segi waktu sehingga melelahkan.
PT Solidgold Berjangka – Bandara
APT Pranoto ditarget mampu melayani 1,5 juta penumpang per tahun. "Jadi
Boieng 737 dan Aribus 320 semua seri bisa mendarat. Kita akan kembangkan dari
1,5 juta penumpang, dengan restu Pak Presiden, kita akan usulkan lebih besar
lagi," ungkap Menteri Budi. Sementara, Bandara Maratua dengan panjang
runway 1.600 meter yang ikut akan diresmikan Presiden Joko Widodo hari ini,
bakal menjadikan Maratua sebagai destinasi wisata ternama. - SOLID GOLD BERJANGKA