Thursday, January 31, 2019

PT Solid Gold Berjangka | Ini Alasan Kenapa Wanita Lebih Mudah Gemuk pada Usia 25 Tahun ke Atas

Ini Alasan Kenapa Wanita Lebih Mudah Gemuk pada Usia 25 Tahun ke Atas - PT Solid Gold Berjangka

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANGSeiring bertambahnya usia, peluang seseorang menjadi gendut ternyata benar-benar bertambah. Walau sebelumnya hal ini sering menjadi sebuah guyonan, namun ternyata studi ilmiah membuktikan bahwa setelah usia tertentu, seseorang bakal jadi mudah sekali menjadi gendut.

Dilansir dari Her, pakar statistik dari UCLA, Nathan Yau menyebut bahwa pada usia tertentu, kebutuhan kalori tubuh berada pada tingkat tertinggi. Namun setelah batas usia tersebut lewat, maka tubuhmu membutuhkan kalori yang jauh lebih sedikit untuk mempertahankan berat badan.

Hal ini tentunya tidak akan masalah jika seiring waktu jumlah makananmu semakin menurun juga. Namun jika pola makan kamu masih tak berubah dan sama seperti sebelumnya maka hal ini bisa sangat berpengaruh.

Kebiasaan kamu mengonsumsi soda, donat serta makan besar tiga kali sehari dapat membuat kamu mudah menjadi gemuk. Berdasar data di Amerika Serikat, semakin tua seseorang maka semakin sedikit makanan yang harus mereka konsumsi.

Pada wanita usia aktif terutama ketika remaja, kebutuhan kalori berada pada kisaran angka 2.400. Sedangkan pada wanita dengan aktivitas harian yang sedang, kadar kalori yang mereka butuhkan berkisar pada angka 2.200 selama pertengahan masa remaja hingga pertengahan 20-an.

Pada usia 25 tahun ke atas, metabolisme seseorang menjadi turun sebesar 200 kalori. Bahkan pada wanita yang tidak melakukan olahraga harian dan hanya duduk menonton tv, jumlah kalori yang dibutuhkan ketika berada pada usia puncak hanya 2.000 kalori dan akan terus menukik seiring waktu.

Batas usia 25 tahun ini merupakan saat kebutuhan kalori seseorang menjadi sangat menurun. Namun beruntungnya pada sebagian besar wanita, mulai usia ini jumlah konsumsi makanan wanita juga menurun - PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : 

Monday, January 28, 2019

Solid Gold | Market Outlook, 28 January – 1 February 2019

Market Outlook, 28 January – 1 February 2019 - Solid Gold

SOLID GOLD PAELMBANGMinggu lalu pasar modal di Indonesia bergerak menguat didukung sentimen positif yang berhembus dari bursa kawasan Asia dan global yang menanjak seminggu ini meskipun di akhir minggu muncul berita ketidakpastian hasil negosiasi dagang AS – China. 

Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0.54% ke level 6,482.843, mencatat posisi 10 bulan tertingginya. Untuk minggu berikutnya (28 Januari – 1 Februari  2019), IHSG terlihat masih tetap bertenaga untuk lanjutkan garis uptrend, namun sejenak akan dihadang aksi profit taking, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 6500 dan kemudian 6630, sedangkan support level di posisi 6302 dan kemudian 6262.

Mata uang rupiah secara mingguan menguat 0.56% ke level Rp14,185, sementara dollar di pasar global terpeleset setelah para trader beralih fokus ke pertemuan the Fed berikut ini. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,230 dan 14,488, sementara support di level Rp13,990 dan Rp13,943.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Existing Home Sales pada Selasa malam; disambung dengan rilis Flash Manufacturing PMI dan Crude Oil Inventories pada Kamis malam ; berikutnya data Prelim UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.

Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Average Earnings Index 3m/y dan German ZEW Economic Sentiment pada Selasa sore; diikuti dengan pengumuman Main Refinancing Rate dari ECB pada Kamis sore yang diperkirakan bertahan di level rendah 0.00%; diakhiri dengan rilis German Ifo Business Climate pada Jumat sore.
Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data GDP q/y China pada Senin pagi; kemudian pengumuman BOJ Policy Rate pada Rabu pagi yang diperkirakan bertahan di level negative rate -0.10%.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melompat ke level 7 bulan tertingginya di akhir pekan oleh dollar yang tergelincir menjelang pertemuan the Fed minggu berikut ini, sehingga harga emas spot melonjak tajam ke level $1303.32 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1308 dan berikut $1325, serta support pada $1276 dan $1253.

Segera mengakhiri bulan pertama di tahun 2019 ini, pasar terpantau cukup fluktuatif di berbagai instrumen investasi. Sebagian investor mungkin menyebutkan bahwa pasar sedang kurang jelas arahnya. Sebagian lagi memandang ini sebagai kesempatan untuk suatu active trading karena dinamika pasar yang lumayan belakangan ini. 

Tentunya ini semua harus didukung dengan skill dan knowledge yang updated dengan indikator pasar terkini. Bersama vibiznews.com Anda bisa mengembangkan hal-hal tersebut secara optimum. Selamat menuai lebih lagi sukses Anda di tahun ini - SOLID GOLD

Baca Juga : 


Thursday, January 24, 2019

PT Solid Gold Berjangka | Harga Minyak Naik Terbantu Pernyataan China dan Jepang Untuk Penguatan Ekonomi

Harga Minyak Naik Terbantu Pernyataan China dan Jepang Untuk Penguatan Ekonomi

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANGHarga minyak bergerak naik pada hari Rabu (23/01) setelah China dan Jepang menyatakan akan menggunakan pengeluaran fiskal untuk membendung perlambatan ekonomi yang membebani pasar keuangan global.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di $ 53,22 per barel, naik 21 sen, atau 0,4 persen.

Harga minyak mentah berjangka internasional Brent berada di $ 61,79 per barel pada 0743 GMT, naik 29 sen, atau 0,5 persen.

Pejabat kementerian keuangan China pada hari Rabu mengatakan pemerintah akan meningkatkan pengeluaran fiskal tahun ini untuk mendukung ekonominya, yang tahun lalu mencatat tingkat pertumbuhan terendah sejak 1990.

Bank of Japan mengatakan pada hari Rabu akan mempertahankan pengaturan moneter yang sangat longgar yang telah berjalan sejak 2013.

Itu terjadi setelah Jepang melaporkan bahwa ekspornya pada Desember 2018 turun 3,8 persen, terbesar dalam lebih dari dua tahun, terseret ke bawah karena permintaan global yang lemah dan perang perdagangan AS-China.

Sementara itu, impor minyak mentah Jepang tahun 2018 turun menjadi 3 juta barel per hari (bph), terendah sejak pencatatan dimulai pada tahun 1979, kata kementerian keuangan pada hari Rabu.

Memberikan dukungan harga minyak pada tahun 2019 adalah pengurangan produksi yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang bertujuan untuk mengekang peningkatan pasokan yang muncul.

Apakah upaya OPEC akan berhasil juga akan tergantung pada pengembangan produksi minyak di Amerika Serikat, di mana produksi minyak mentah melonjak 2 juta barel per hari pada 2018 menjadi 11,9 juta barel per hari yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Peningkatan ini sebagian besar dipicu oleh pengeboran minyak serpih di darat. Dan sementara Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka memperkirakan produksi serpih akan meningkat lebih lanjut, dikatakan bahwa pertumbuhan produksi akan melambat di tahun-tahun mendatang.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik terbantu harapan penguatan ekonomi China dan Jepang. Sentimen pemotongan produksi OPEC juga membantu mengangkat harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 53,70-$ 54,20, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 52,70-$ 52,20 - PT SOLID GOLD PALEMBANG

Baca Juga : 


Wednesday, January 23, 2019

PT Solid Gold | Negara Ini Blokir WhatsApp, Facebook, dan Twitter

Negara Ini Blokir WhatsApp, Facebook, dan Twitter - PT Solid Gold

PT SOLID GOLD PALEMBANGDi saat WhatsApp jadi perhatian di sejumlah negara, termasuk Indonesia, karena mulai membatasi jumlah forward pesan hingga lima kali. Layanan pesan instan tersebut justru diblokir di negara satu ini.

Adalah Pemerintah Zimbabwe yang menyatakan sikap untuk memblokir WhatsApp di tengah konflik yang terjadi di negara yang terletak di benua Afrika itu. Tak hanya WhatsApp, Zimbabwe juga menutup akses ke Facebook dan Twitter.

akses internet di Zimbabwe tersedia melalui para penyelenggara layanan internet (ISP). Karenananya, mudah bagi pemerintah di sana untuk menginstruksikan para ISP tersebut mematikan jalur ke layanan yang dilarang oleh pemerintah.

Belum diketahui sampai kapan penutupan internet di Zimbabwe berlangsung. Bila ada yang bisa berselancar di dunia maya, itu pun bisa terjadi karena menggunakan koneksi VPN.

BBC melaporkan pemadaman internet turut menambah krisis bertahun-tahun di Zimbabwe, di mana negara ini dilanda penjarahan hingga beberapa kotanya ditutup dan dijaga oleh militer karena kasus kenaikan BBM.

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa mengatakan, kenaikan BBM itu ditujukan guna mengatasi kekurangan yang disebabkan oleh melonjaknya penggunaan bahan bakar dan perdagangan ilegal.

Diketahui harga BBM di Zimbabwe naik USD 1,24 (Rp 17 ribuan) menjadi USD 3,31 (Rp 47 ribuan) per liternya dan diesel naik dari USD 1,36 (Rp 19 ribuan) menjadi 3,11 (Rp 44 ribuan) per liternya. Menurut, GlobalPetrolPrices.com, harga BBM di Zimbabwe tersebut menjadikannya yang termahal di dunia.

Sebuah kelompok HAM setempat mengatakan setidakan 12 orang terbunuh dan banyak masyarakat yang disiksa oleh pihak keamanan akibat konflik ini. Forum HAM Zimbabwe menuding pemerintahnya memblokir akses internet untuk menutup kasus pelanggara HAM yang terjadi di sana.

Terkait kasus ini, PBB juga telah meminta Pemerintah Zimbabwe agar menghentikan penggunaan kekuatan berlebih dalam mengatasi persoalan di negara mereka, seperti menggunakan senjata dan melakukan pemukulan dari pintu ke pintu di malam hari - PT SOLID GOLD

Baca Juga : 


Tuesday, January 22, 2019

Solid Gold Berjangka | WhatsApp Kalahkan Facebook Jadi Aplikasi Mobile Terpopuler

WhatsApp Kalahkan Facebook Jadi Aplikasi Mobile Terpopuler - Solid Gold Berjangka 

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANGTak bisa dimungkiri WhatsApp adalah salah satu aplikasi messaging terpopuler. Aplikasi ini ada di bawah naungan Facebook. Permasalahannya, kini aplikasi ini sudah lebih populer ketimbang orang tua perusahaannya.

Menurut laporan State of Mobile dari firma riset App Annie, untuk pertama kalinya pengguna aktif bulanan WhatsApp menduduki metrik kunci yang sama dengan Facebook. Hal ini terjadi pada September 2018 lalu dan hanya dihitung di perangkat mobile.

Sejak momen tersebut hingga sekarang, disebut bahwa Facebook belum mendapatkan posisi dominan itu kembali di industri mobile, dan WhatsApp tetap jadi nomor satu. Meski demikian, data dan fakta dari jumlah pengguna aktif tersebut tidak diungkap oleh Facebook.

Bahkan seperti dilansir dari Phone Arena, beberapa tahun terakhir Zuckerberg tak lagi hobi memamerkan jumlah pencapaian individu dari Facebook maupun produk di bawah payung Facebook.

Data terakhir yang diungkap adalah WhatsApp memiliki 1,5 milyar pengguna aktif bulanan di awal tahun 2018. Sementara Facebook mencapai 2 milyar pengguna pada tahun 2017. Angka ini sendiri termasuk pengguna Facebook desktop.

Secara keseluruhan, Facebook berhasil mengalahkan WhatsApp dalam hal jumlah rata-rata bulanan pengguna aktif mobile pada tahun 2018. Namun tingkat pertumbuhan WhatsApp tidak boleh dipandang sebelah mata.

Menurut data App Annie, pertumbuhan tahunan WhatsApp terjadi sebesar 30 persen, sementara Facebook hanya 20 persen. Di dalam institusi Facebook sendiri, Instagram-lah yang pertumbuhannya paling pesat, dengan 35 persen.

Hal ini karena WhatsApp sangat populer secara global, tak cuma di AS. Di AS, WhatsApp bahkan tidak masuk 10 besar aplikasi mobile terpopuler tahun lalu.

Meski demikian di AS, Facebook dan Facebook Messenger masih jadi salah satu dari 10 besar