SOLID GOLD PALEMBANG - Sektor ekspor Jepang
bertumbuh dengan laju paling cepat dalam 8 bulan pada bulan Oktober,
sebuah sinyal yang positif bahwa tingkat permintaan global dapat
membantu Jepang pulih dari resesi dan menopang outlook ekonomi optimis
dari bank sentral. Kenaikan tahunan sebesar 9.6% pada tingkat ekspor di
bulan Oktober lebih dari dua kali lipat estimasi ekonom untuk kenaikan
sebesar 4.5% dan lebih cepat dari kenaikan sebesar 6.9% di bulan
September lalu. Pemerintah dan bank sentral tercengang setelah data
pekan ini menunjukkan perekonomian jatuh ke dalam resesi seiring
kenaikan pajak penjualan menekan tingkat belanja konsumen dan investasi
bisnis. Namun bertumbuhnya sektor ekspor dapat membantu mencerahkan
outlook perekonomian.
"Data perdagangan menunjukkan bahwa
tingnkat ekspor akan berkontribusi terhadap pertumbuhan pada kuartal
keempat dan membantu menutupi sejumlah pelemahan yang ada pada tingkat
permintaan domestik Jepang," ucap Shuji Tonouchi strategis fixed income
senior pada Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities. Bertambah cepatnya
pertumbuhan sektor ekspor juga dapat menjadi pesan positif bagi
pemerintah seiring Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan akan menggelar pemilu lebih awal di tengah meningkatnya keraguan mengenai kebijakan ekonominya.
Kenaikan tingkat ekspor Jepang di bulan Oktober disebabkan meningkatnya pengiriman mobil, kapal, dan elektronik, menurut data Menteri Keuangan. Ekspor menuju Asia, yang mencakup lebih dari separuh tingkat ekspor Jepang, naik sebanyak 10.5% di Oktober dari setahun lalu, jauh lebih cepat dari kenaikan sebesar 8.1% di bulan September lalu. Ekspor menuju China melambat menjadi 7.2% di bulan Oktober dari 8.7% pada bulan sebelumnya seiring perlambatan di sana. Tingkat ekspor menuju Amerika Serika naik sebanyak 8.9% di bulan Oktober, dibandingkan kenaikan sebesar 4.4% di bulan September. Tingkat impor naik sebanyak 2.7% di bulan Oktober, lebih rendah dari estimasi sebesar 3.4%. Defisit perdagangan bulan Oktober mencapai 710 milyar yen (3.84 milyar pound), dibandingkan estimasi sebesar 1.05 trilyun yen.
(Sumber: monexnews.com)
No comments:
Post a Comment