SOLID GOLD PALEMBANG - Kospi melemah seiring merebaknya kewaspadan menjelang publikasi data manufaktur Cina
pada jam 08.45 WIB. Indeks manufaktur Cina diprediksi turun dari level
50.4 menjadi 50.2 untuk bulan Oktober. Jika data manufaktur menegaskan
ancaman perlambatan ekonomi Cina maka ini dapat mengembalikan kecemasan
investor terhadap outlook perekonomian dunia terutama setelah data di
awal pekan menunjukan kembalinya resesi di Jepang. Kospi futures turun
0,56% dan kini diperdagangkan di level 249.10.
Investor juga terlihat khawatir dengan dampak berlanjutnya pelemahan
yen terhadap eksportir Korea Selatan. Eksportir Korea Selatan bersaing
ketat dengan eksportir Jepang di pasar internasional sehingga pergerakan
nilai tukar akan turut mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menjual
produknya. Menteri keuangan Korea Selatan kemarin juga utarakan
kecemasan atas resiko yang ditimbulkan oleh pelemahan yen di saat
pemulihan ekonomi lokal sedikit lebih lemah dari yang diantisipasi.
Sementara itu, minutes FOMC yang dirilis Kamis dini hari tidak
memberikan banyak petunjuk mengenai kapan bank sentral AS akan mulai
menaikan suku bunga. Sebagian petinggi Fed menunjukan kecemasan dengan
rendahnya inflasi. Namun, anggota FOMC tetap mendiskusikan bagaimana
mereka sebaiknya menaikan suku bunga dan utarakan kekhawatiran atas
volatilitas pasar yang dapat terjadi. Minutes juga menunjukan mayoritas
petinggi Fed masih melihat keberlanjutan pemulihan ekonomi AS secara
moderat dan perbaikan sektor tenaga kerja.
(Sumber: monexnews.com)
No comments:
Post a Comment