Monday, August 5, 2019

Solid Gold | Polusi Udara Sumbang Empat Persen Kasus Kanker Paru-Paru

Polusi Udara Sumbang Empat Persen Kasus Kanker Paru-Paru - Solid Gold 

SOLID BERJANGKA PALEMBANG - Walau tidak memiliki bahaya setinggi rokok, kanker paru tetap merupakan faktor risiko kanker paru-paru. Oleh karena itu penting untuk mewaspadai dan mengawasi hal ini.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto mengatakan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta menemukan, polusi udara menyumbang

empat persen dari kasus kanker paru.

Dia menambahkan, beberapa penelitian berskala kecil di Indonesia juga menemukan bahwa polusi udara berhubungan dengan masalah kesehatan paru.

Beberapa masalah tersebut di antaranya adalah penurunan fungsi paru (21 sampai 24 persen), asma (1,3 persen), PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (prevalensi 6,3

persen pada bukan perokok), dan 4 persen dari kasus kanker paru.

Agus mengatakan, masih dibutuhkan kajian berskala besar untuk benar-benar melihat dampak polusi udara pada warga Jakarta secara keseluruhan.

Data dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperkirakan penyakit tidak menular seperti stroke, jantung iskemik, PPOK, dan kanker paru yang

terkait dengan polusi udara, menyebabkan 62 ribu kematian di Indonesia pada 2012.

Selain itu, WHO juga menyatakan bahwa 92 persen penduduk dunia menghirup udara berkualitas buruk. Mereka menyatakan bahwa setidaknya, ada tujuh juta kematian setiap

tahunnya (dua juta di Asia Tenggara) yang berkaitan dengan polusi udara baik di luar maupun dalam ruangan.

Data WHO menyatakan, polusi udara di seluruh dunia juga berkontribusi pada 25 persen pada seluruh penyakit dan kematian akibat kanker paru, 17 persen penyakit dan

kematian akibat ISPA, 16 persen penyakit dan kematian akibat stroke, 15 persen penyakit dan kematian akibat penyakit jantung iskemik, dan 8 persen penyakit dan

kematian akibat PPOK.

Berdasarkan laman pemantau kualitas udara Air Visual, kualitas udara di Jakarta masih menempati lima besar terburuk di dunia. Pada pukul tiga sore WIB, indeks kualitas

udara menempatkan ibukota Indonesia ini di peringkat ketiga dengan angka 155 - SOLID BERJANGKA

Baca Juga : 

No comments:

Post a Comment