SOLID GOLD BERJANGKA | Rupiah
melemah capai 15.000 per USD, PLN khawatir kembali rugi
SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) khawatir akan
mengalami kerugian di akhir tahun akibat pelemahan nilai tukar Rupiah. Sebab,
posisi Rupiah di 15.000 per USD di luar perhitungan dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) perseroan. Baca : Solidgold | Waspadai Penipuan Berkedok Rekrutmen Karyawan Angkasa Pura
II
Solidberjangka| Memahami Modus Opndiasi Dan Cara Kerja Penipuan : Bisa jadi (rugi). Tahun lalu
saja kurs segitu, kerugiannya segitu. Ada juga (khawatir). RKAP saya kan tahun
ini Rp 13.000 atau Rp 14.000. Sekarang sudah Rp 15.000," ujar Direktur
Perencanaan PLN, Syofvi Felienty Reokman, dalam Indonesia Investment Forum 2018
di Bali.
Selengkapnya : Solidgold Berjangka |Pengandaan Uang Berujung Penipuan
Dia mengungkapkan, sebenarnya PLN sudah melakukan lindung nilai
(hedging) untuk mengantisipasi gejolak nilai tukar. "PLN kan kalau buat
operasional kita hedging. Tapi hedging kita kan operasional artinya 3-6 bulan.
Ini kita lakukan terus. Kebutuhan dolar PLN sudah secure," lanjut dia.
Sementara untuk investasi,
Syofvi menyatakan jika PLN lebih banyak menggunakan Rupiah ketimbang
PT Solidberjangka | Kenali Ciri - Cirinya Penipuan Investasi : Dolar. PLN sendiri
kebutuhan Dolar buat investasi tidak banyak. Karena modelnya 30 persen ekuitas,
70 persen utang. 30 persen itu pakai Rupiah, jelas dia. Namun yang memberatkan
PLN dari depresiasi Rupiah ini adalah soal biaya operasional. Sebagai contoh,
untuk membeli gas sebagai bahan bakar PLTU.
PT Solidgold Berjangka | Penipuan Modus Umroh : Cuma secara operasional,
kami bayar gas pakai Dolar. IPP pakai Dolar. Walaupun uang kami keluar (bayar)
pakai Rupiah, sama mereka dikurskan Dolar. Tapi sampai akhir tahun ini
kebutuhan Dolar PLN aman. Buat operasional sebenarnya (yang menguras
keuangan)," ungkap dia – SOLID GOLDBERJANGKA
No comments:
Post a Comment