PT SOLID GOLD BERJANGKA | Peternak minta Kementan prioritaskan pasokan jagung untuk kebutuhan dalam negeri
PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG | Kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam melakukan
ekspor jagung dinilai belum berdasarkan atas perhitungan yang tepat dalam
menjaga ketersediaan kebutuhan dalam negeri. Pasalnya, hingga saat masih
terjadi kekurangan yang disebabkan menurunnya produksi jagung akibat musim
kemarau. Untuk itu, peternak meminta pasokan jagung diprioritaskan untuk
kepentingan pemenuhan kebutuhan dalam negeri daripada ekspor. Sebab hingga kini
pemenuhan kebutuhan dalam negeri dinilai masih sangat sedikit. Baca : Legalitas PT Solidgold Berjangka
Visi Dan Misi Solidgold Berjangka : Menurut Musbar, para
peternak unggas dan produsen pakan ternak masih terjerat pada harga jagung yang
relatif tinggi. Target dan capaian yang disebutkan oleh Kementan sampai saat
ini belum dapat menekan harga jagung. Disebutkan, tahun 2018 ini pemerintah
menargetkan produksi jagung sebanyak 33 juta ton, naik sekitar 10 juta ton pada
tahun 2017. Sementara kebutuhan jagung untuk peternak dan pakan ternak sekitar
9 juta ton per tahun.
Profil Perusahaan PT Solidberjangka : Di sisi lain dia
menegaskan bahwa keberadaan jagung sangat memberikan efek terhadap
keberlangsungan sektor peternakan. "Kelangsungan hidup 1,8 juta peternak
unggas nasional dipertaruhkan disini. Kalau tidak ada jagung, ayam tidak
bertelor, suplai telor ke pasar kurang," jelas Musbar. Sementara itu,
Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Yeka Hendra Fatika
menegaskan bahwa ekspor jagung yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah hal
yang sudah biasa dan sudah berlangsung bertahun-tahun. Baca Juga : Fasilitas Layanan Solidberjangka
Ia mengatakan permasalahan jagung muncul ketika kebutuhan jagung
dalam negeri untuk pakan ternak yang kurang. "Masalah ketersediaan muncul
ketika jagung di Jawa tidak cukup, saran saya kalau pemerintah mau impor, ya
impor saja, impor ini bukan hal yang haram, karena ada kebutuhan jagung untuk
peternak," tuturnya.
Yeka mengatakan,
pemerintah harusnya bisa menghitung berapa besar keuntungan atau kerugian jika
impor jagung dilakukan demi menekan harga pakan ternak. "Sekarang kalau
impor jagung kan, dibilang ada kerugian karena menguras devisa, tapi harus
dihitung juga, apakah sekian ratus ribu peternak ayam layer (petelur) dan
broiler (daging) menderita karena pakan mahal terus didiamkan saja?"
tuturnya.
Menurutnya, ketika harga
jagung murah, baik impor ataupun berasal dari dalam negeri, maka manfaaat untuk
dalam negeri juga besar. Menurutnya, tidak bisa membandingkan kerugian dan
keuntungan negara berdasar pada satu hal saja. Selengkapnya : Alasan Anda memilih Kami Solidgold
Sementara itu, menanggapi
masalah keberadaan jagung dan imbasnya pada pakan ternak, Deputi Menko
Perekonomian Bidang Pangan dan Agribisnis Kemko Perekonomian Musdalifah
mengatakan pihaknya melakukan koordinasi dengan semua sektor.Musdalifah
mengatakan evaluasi akan dilakukan Kemenko Perekonomian pekan depan dan akan
terlihat langsung fakta sebenarnya. Menurutnya, Kemenko Perekonomian akan
meninjau langsung ke lapangan soal keberadaan jagung ini. "Saya kan tidak
di lapangan, tapi ada teman-teman kementerian terkait, tapi nanti kita lihat
saja, ditinjau bersama-sama, mengecek kembali data-data yang disampaikan,
surplus di mana? Kapan panennya? dan lainnya," ujarnya – SOLID GOLD BERJANGKA
No comments:
Post a Comment