SOLID GOLD PALEMBANG - Hampir setiap perusahaan selalu menjaga agar lingkungan kantornya tetap bersih, rapih dan membuatnya terasa nyaman. Uniknya, perusahaan teknologi raksasa Google justru tidak melakukan hal serupa dan membiarkan para karyawan membuat mejanya berantakan.
CEO
Google Eric Schmidt yang pada waktu itu baru memulai hari pertama
kerjanya merasa sangat heran melihat betapa berantakannya kantor
tersebut. Pada 2001, Schmidt memang baru menjabat sebagai CEO Google.
Melihat ruang kerja kantor yang berantakan, dia lantas meminta Head
of Facilities Google, George salah untuk membersihkan dan merapihkan
kantor itu. Tunggu saja, sehari setelah kantor dirapihkan, dia malah
mendapatkan email dari pendiri sekaligus CEO Google saati ini, Larry
Page.
"Kemana seluruh `sampah` saya menghilang? Saya ingin kamu membawanya
kembali sekarang juga," tulis Page pada Salah seperti tertulis dalam
buku `How Google Works` karya mantan SVP of Products Google Jonathan
Rosenberg.
Reaksi Page itu membuat Schmidt sadar bahwa dia telah salah
bermain-main dengan budaya kerja di perusahaan global tersebut. Dia kini
telah lebih terbiasa dengan gaya kerja Google hingga membiarkan meja
para karyawan tetap berantakan.
Alasan Page membolehkan para karyawan membuat mejanya berantakan
adalah karena dia menganggap itu sebagai ekspresi natural dari para
karyawan. Meja yang berantakan merupakan wujud dari kreativitas dan
meningkatkan produktivitas para karyawan.
Suasana kantor Google
yang berantakan dianggap dapat membuat para karyawan lebih nyaman saat
bekerja. Itu semua juga dilakukan untuk mencegah karyawan bekerja dari
rumah di jam-jam kantor.
"Ternyata tak masalah membuat kantormu berantakan," ungkap Schmidt dan Rosenberg.
(sumber: liputan6.com)
No comments:
Post a Comment