SOLID GOLD PALEMBANG - Harga emas
menguat di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada perdagangan
Senin (Selasa pagi WIB) didorong dolar Amerika Serikat (AS) melemah
terhadap mata uang lainnya.
Harga emas untuk kontrak Desember naik US$ 8,3 atau 0,68 persen
menjadi US$ 1.230 per troy ounce. Di pasar spot, harga emas naik US$ 7,2
ke level US$ 1.230,75 per troy ounce. Sementara itu, harga peras naik
menjadi US$ 17,34 per ounce.
Adanya permintaah terhadap investasi safe-haven termasuk emas seiring
aksi jual terjadi di bursa saham memberikan sentimen positif untuk
emas. Demikian mengutip laman Forbes, Selasa (14/10/2014).
Secara teknikal, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember
ditutup di dekat area mid-range. Ini menunjukkan harga emas masih
berpeluang turun dalam jangka pendek. Namun harga emas juga berpeluang
naik dengan level resistance yang solid di kisaran US$ 1.250.
Selain itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) lebih rendah juga mendukung kenaikan harga emas di
awal pekan. Sentimen positif lainnya didukung dari pemerintahan AS dan
pasar treasury juga libur untuk memperingati hari Colombus. Ditambah
tidak ada laporan ekonomi utama AS yang dirilis sehingga membuat pasar
lebih tenang.
Indeks dolar AS lebih rendah pada awal pekan setelah menguat ke level
tertinggi dalam empat tahun pada pekan lalu. Sementara itu, harga
minyak mentak Nymex berjangka terus tertekan. Hal itu seiring adanya
laporan negara-negara anggota OPEC memberikan harga diskon terhadap
harga minyak untuk tetap mempertahankan pangsa pasar.
Di awal pekan ini, China mengeluarkan data ekonomi yang relatif baik.
Harga impor naik 7 persen pada September 2014. Sementara itu, harga
ekspor naik 15 persen. Data ekonomi China membaik ini positif untuk
harga komoditas.
(sumber: liputan6.com)
No comments:
Post a Comment