Setelah seharian beraktivitas, sebagian orang mungkin takkan bisa beristirahat dengan nyaman di malam hari karena badan kotor, gatal, gerah atau keringat menumpuk di kulit. Mau tak mau mandi malam pun jadi pilihan.
Lantas berapa besar suhu air yang ideal untuk mandi di malam hari? dr Eddy Karta SpKK dari Edmo Clinic, Jakarta Selatan mengungkapkan untuk mandi malam disarankan menggunakan air yang suhunya suam-suam kuku, yaitu mendekati suhu tubuh, 37 derajat Celcius. "Tapi kalau terpaksa mandi malam dengan air suhu ruangan 25 derajat ya tidak terbukti jelek," tambahnya.
Hal senada juga dikemukakan dr Andra Azwar, SpPD dari RS Royal Taruma Jakarta. Menurutnya mandi malam dan risiko rematik itu tidak ada kaitannya sama sekali alias hanya mitos.
"Rematik itu kaitannya dengan sistem imun dan peradangan. Untuk suhu, nggak ada teori yang menetapkan suhu berapa yang baik, tapi dilihat dari cuacanya seperti apa. Jadi kalau malam dan cuacanya dingin ya mandinya pakai air hangat," tegasnya.
Dr dr Andhika Rachman, SpPD dari RS Cipto Mangunkusumo juga mengaku khawatir pada orang-orang yang nekat mandi malam memakai air dingin di saat suhu udara sedang rendah. "Kalau suhu, ya selama orang itu masih kuat pakai air dingin ya nggak apa-apa. Tapi mandi malam dengan air dingin dikhawatirkan bisa terkena flu atau masuk angin," imbuhnya.
Secara umum dr Andhika menegaskan bahwa mandi bukanlah aktivitas yang memiliki batasan waktu tertentu, karena dapat dilakukan kapan pun juga. Justru yang perlu diperhatikan adalah kualitas dan kuantitas mandinya, termasuk sarana-prasarana yang digunakan untuk mandi seperti sabun.
"Mandi memiliki risiko tersendiri jika dilakukan berlebihan atau salah. Misal mandi terlalu sering dan lama atau mandi dengan cara menggosok (scrubbing). Kulit menjadi kering, mudah iritasi bahkan mudah pecah," timpal dr Eddy.
Lantas berapa besar suhu air yang ideal untuk mandi di malam hari? dr Eddy Karta SpKK dari Edmo Clinic, Jakarta Selatan mengungkapkan untuk mandi malam disarankan menggunakan air yang suhunya suam-suam kuku, yaitu mendekati suhu tubuh, 37 derajat Celcius. "Tapi kalau terpaksa mandi malam dengan air suhu ruangan 25 derajat ya tidak terbukti jelek," tambahnya.
Hal senada juga dikemukakan dr Andra Azwar, SpPD dari RS Royal Taruma Jakarta. Menurutnya mandi malam dan risiko rematik itu tidak ada kaitannya sama sekali alias hanya mitos.
"Rematik itu kaitannya dengan sistem imun dan peradangan. Untuk suhu, nggak ada teori yang menetapkan suhu berapa yang baik, tapi dilihat dari cuacanya seperti apa. Jadi kalau malam dan cuacanya dingin ya mandinya pakai air hangat," tegasnya.
Dr dr Andhika Rachman, SpPD dari RS Cipto Mangunkusumo juga mengaku khawatir pada orang-orang yang nekat mandi malam memakai air dingin di saat suhu udara sedang rendah. "Kalau suhu, ya selama orang itu masih kuat pakai air dingin ya nggak apa-apa. Tapi mandi malam dengan air dingin dikhawatirkan bisa terkena flu atau masuk angin," imbuhnya.
Secara umum dr Andhika menegaskan bahwa mandi bukanlah aktivitas yang memiliki batasan waktu tertentu, karena dapat dilakukan kapan pun juga. Justru yang perlu diperhatikan adalah kualitas dan kuantitas mandinya, termasuk sarana-prasarana yang digunakan untuk mandi seperti sabun.
"Mandi memiliki risiko tersendiri jika dilakukan berlebihan atau salah. Misal mandi terlalu sering dan lama atau mandi dengan cara menggosok (scrubbing). Kulit menjadi kering, mudah iritasi bahkan mudah pecah," timpal dr Eddy.
(detik.com)
No comments:
Post a Comment