Tuesday, December 17, 2019

Solid Gold Berjangka | Rupiah Diperkirakan Naik Tipis Setelah Kemarin Diterpa Data Perdagangan

Rupiah Diperkirakan Naik Tipis Setelah Kemarin Diterpa Data Perdagangan - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Nilai tukar rupiah diprediksi menguat pada perdagangan Selasa setelah kemarin ditutup turun  seiring dengan defisit neraca perdagangan dalam negeri periode November dirilis lebih buruk daripada perkiraan.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hariini berpotensi untuk bergerak menguat tipis di kisaran level Rp13.970 per dolar AS hingga Rp14.030 per dolar AS

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.010 per dolar AS, melemah 0,14% atau 20 poin. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,08% menjadi 97,093.

Ibrahim mengatakan bahwa pergerakan rupiah dipengaruhi oleh neraca perdagangan yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga melemahkan rupiah, meskipun sentimen eksternal cukup mendukung.

Sebagai informasi, neraca perdagangan November mencatatkan defisit sebesar US$1,33 miliar disebabkan oleh turunnya baik nilai ekspor maupun impor sebagai imbas dari perang dagang dan perlambatan ekonomi global.

Pemerintah AS dan China telah menyepakati perjanjian perang dagang tahappertama, tetapi belum memberikan keterangan lebih jelas terkait naskah dan tanggal resmi penandatanganan kedua belah pihak. Namun, sentimen tersebut sudah cukup membuat pasar aset berisiko, seperti rupiah, berhasil menguat.

Di sisi lain, Ibrahim mengatakan bahwa Bank Indonesia kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF, untuk melakukan penjagaan ketat terhadap ketidakpastian perdagangan AS dan China

Sementara itu, Ahli Strategi Makro DBS Singapura Chang Wei Liang mengatakan bahwa dengan Bank Indonesia yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya pada pekan ini bersamaan dengan perkembangan positif kesepakatan perdagangan AS-China, sentimen harus tetap mendukung untuk rupiah.

Sementara itu, Ahli Strategi Makro DBS Singapura Chang Wei Liang mengatakan bahwa dengan Bank Indonesia yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya pada pekan ini bersamaan dengan perkembangan positif kesepakatan perdagangan AS-China, sentimen harus tetap mendukung untuk rupiah -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

No comments:

Post a Comment