Monday, August 12, 2019

Solid Gold | Permintaan Minyak Global Diperkirakan Loyo

Permintaan Minyak Global Diperkirakan Loyo - Solid Gold 

SOLID BERJANGKA PALEMBANG - Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) memperkirakan, permintaan minyak global pada tahun ini tumbuh pada laju terlambat sejak krisis keuangan 2008, seiring menguatnya tanda-tanda pelemahan global dan meningkatnya perang dagang, antara Amerika Serikat dan China.

IEA Badan yang berbasis di Paris tersebut menyatakan,  dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2018, permintaan global turun 160.000 barel per hari (bph) pada

Mei tahun ini. Hal tersebut memperlihatkan penurunan tahun ke tahun kedua pada tahun ini.

Dari Januari hingga Mei, permintaan minyak meningkat sebesar 520.000 barel per hari, menandai kenaikan terendah untuk periode tersebut sejak 2008.

Badan tersebut menyebut China sebagai satu-satunya sumber utama pertumbuhan sebesar 500.000 barel per hari untuk paruh pertama tahun ini. Sementara, permintaan pertumbuhan di Amerika Serikat dan India hanya 100.000 bph dari

Januari hingga Juni tahun ini.Menurut IEA, prospek untuk kesepakatan politik antara China dan Amerika Serikat tentang perdagangan telah memburuk. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas perdagangan dan berkurangnya pertumbuhan permintaan minyak
Selain itu, EIA juga menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan global untuk 2019 dan 2020 menjadi masing-masing 1,1 juta dan 1,3 juta barel per hari.Di sisi lain, pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara-negara PengekspoMinyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dansekutunya, telah memperketat pasar minyak, dibantu oleh produksi non-OPEC yang lebih lambat.

Namun, EIA menilai bahwa keseimbangan akan bersifat sementara karena memperkirakan pertumbuhan produksi non-OPEC yang kuat pada 2020 sebesar 2,2 juta barel per hari. Hal ini menunjukkan pasar minyak global akan dipasok dengan baik - SOLID BERJANGKA

Baca Juga : 

No comments:

Post a Comment