Akses menuju Labuan Bajo sendiri, para wisatawan bisa menggunakan jalur udara dari Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Selain itu, juga bisa menggunakan jalur laut dari Surabaya.
Meski menjadi salah satu destinasi pariwisata prioritas Tanah Air, namun keasrian alam Labuan Bajo masih tetap terjaga. Maka tak jarang jika lokasi wisata di pulau ini dianggap menjadi surga bagi para pelancong.
1.
Gua Batu Cermin
Gua Baru Cermin memiliki luas 19 hektar, dan tinggi sekitar 75 meter. Kata cermin ini diartikan sinar matahari masuk ke gua melalui dinding-dinding gua, dan memantulkan cahayanya di dinding batu sehingga merefleksikan cahaya kecil ke areal lain dalam gua sehingga terlihat seperti cermin. Dengan adanya pantulan cahaya tersebut, stalagtit dan stalagmit dalam gua terlihat berkilauan.
Kilauan tersebut disebabkan oleh kandungan garam di dalam air yang mengalir di saat turun hujan. Hal inilah yang membuat masyarakat sekitar menyebut gua ini denga gua batu cermin.
Gua batu cermin ditemukan oleh Theodore Verhoven, seorang pastor Belanda sekaligus juga sebagai seorang arkeolog. Gua tersebut ditemukan pada tahun 1951. Verhoven mengemukakan bahwa dahulu Pulau Flores berada di dasa. Pernyataan ini berdasarkan temuan koral dan fosil satwa laut yang menempel di dinding gua seperti fosil kura-kura.
Kilauan tersebut disebabkan oleh kandungan garam di dalam air yang mengalir di saat turun hujan. Hal inilah yang membuat masyarakat sekitar menyebut gua ini denga gua batu cermin.
Gua batu cermin ditemukan oleh Theodore Verhoven, seorang pastor Belanda sekaligus juga sebagai seorang arkeolog. Gua tersebut ditemukan pada tahun 1951. Verhoven mengemukakan bahwa dahulu Pulau Flores berada di dasa. Pernyataan ini berdasarkan temuan koral dan fosil satwa laut yang menempel di dinding gua seperti fosil kura-kura.
2.
Gua Rangko
Selain Gua Batu Cermin, Gua Rangko juga memiliki keindahan tersendiri, yakni pada kolam air asin yang ada di dalamnya. Selain itu, pada sore hari, pada mulut gua akan masuk cahaya matahari yang menimbukan pendar cahaya yang sangat indah.
Pada saat sinar matahari menerangi gua secara optimal, maka pemandangan indah dapat kamu saksikan sambil berenang. Langit-langit Gua yang dihiasi oleh stalagtit ini akan terlihat seperti atap bebatuan alami dengan warna-warna yang indah.
Meski begitu, gua ini masih jarang dikunjungi karena letaknya di perkampungan kecil dan akses jalannya yang belum terlalu bagus.
Pada saat sinar matahari menerangi gua secara optimal, maka pemandangan indah dapat kamu saksikan sambil berenang. Langit-langit Gua yang dihiasi oleh stalagtit ini akan terlihat seperti atap bebatuan alami dengan warna-warna yang indah.
Meski begitu, gua ini masih jarang dikunjungi karena letaknya di perkampungan kecil dan akses jalannya yang belum terlalu bagus.
3.
Air terjun Cunca Rami
Berasal dari bahasa setempat, air terjun Cunca Rami diartikan sebagai air terjun di Tengah Hutan yang terletak di kawasan hutan Mbeliling, Flores. Tinggi air terjun ini sendiri sekitar 30 meter dan terdapat kolam yang bisa dinikmati oleh wisatawan.
Untuk mencapai air terjun ini, wisatawan harus berjalan menurun dan melewati sawah.
Untuk mencapai air terjun ini, wisatawan harus berjalan menurun dan melewati sawah.
4.
Air terjun Cunca Wulang
Air terjun ini biasa disebut Grand Canyon Flores karena topografinya yang menyerupai Grand Canyon. Lokasinya 30 kilometer ke arah Timur tepatnya menuju arah kota Ruteng.
Untuk mencapai air terjun ini, wisatawan harus berjalan kurang lebih 40 menit, dan harus melewati jalan tanah dan perkebunan warga. Pemadangan pohon seperti kemiri, kopi, dan kakao akan anda temui, begitu juga dengan petakan sawah yang tumbuh subur.
Konon ada yang mengatakan, bentuk air terjun ini seperti bulan. Uniknya, di air terjun ini terdapat ngarai, lembah sungai yang diapit oleh tebing raksasa. Air sungai terpancar dari puncak tebing berwarna jernih kehijauan. Asyiknya, pengunjung dapat melompat dari tebing, terjun ke sungai untuk berenang.
Untuk mencapai air terjun ini, wisatawan harus berjalan kurang lebih 40 menit, dan harus melewati jalan tanah dan perkebunan warga. Pemadangan pohon seperti kemiri, kopi, dan kakao akan anda temui, begitu juga dengan petakan sawah yang tumbuh subur.
Konon ada yang mengatakan, bentuk air terjun ini seperti bulan. Uniknya, di air terjun ini terdapat ngarai, lembah sungai yang diapit oleh tebing raksasa. Air sungai terpancar dari puncak tebing berwarna jernih kehijauan. Asyiknya, pengunjung dapat melompat dari tebing, terjun ke sungai untuk berenang.
5.
Bukit Cinta
Bukit Cinta menyajikan pemandangan dan panorama yang sangat indah dari atas perbukitan. Nama Bukit Cinta diberikan karena tempat ini memang merupakan spot yang tepat untuk pengunjung memadu kasih dan memang banyak pasangan muda-mudi yang menghabiskan waktu di bukit ini pada malam harinya.
Perjalanan menuju Bukit Cinta cenderung berbukit-bukit, gersang dan sedikit penuh dengan debu dikarenakan sedang ada pembangunan jalan dan pemangkasan bukit dalam rangka perluasan bandara.
Untuk mencapai puncak bukit ini, wisatawan harus berjalan selama 10-15 menit, dengan ditemani deretan pohon aren. Laut nan biru, pemandangan Kota Labuan Bajo, deretan pepohonan dan bukit-bukit hijau akan memanjakan mata setiap pengunjung bukit ini.
Perjalanan menuju Bukit Cinta cenderung berbukit-bukit, gersang dan sedikit penuh dengan debu dikarenakan sedang ada pembangunan jalan dan pemangkasan bukit dalam rangka perluasan bandara.
Untuk mencapai puncak bukit ini, wisatawan harus berjalan selama 10-15 menit, dengan ditemani deretan pohon aren. Laut nan biru, pemandangan Kota Labuan Bajo, deretan pepohonan dan bukit-bukit hijau akan memanjakan mata setiap pengunjung bukit ini.
No comments:
Post a Comment