SOLID GOLD PALEMBANG - Harga emas LLG pada penutupan perdagangan pekan lalu, 12-16 Januari 2015, terpantau ditutup dengan mengalami penguatan signifikan secara agregat sepekan. Penguatan harga emas LLG sepanjang perdagangan pekan lalu didorong oleh kebijakan kejutan dari Bank Nasional Swiss pada 15 Januari lalu.
Pergerakan harga emas LLG pada perdagangan pekan lalu terpantau berada dalam trend cenderung bullish kuat. Dari total 5 hari perdagangan sepanjang pekan lalu, harga emas 3 kali ditutup dengan mengalami penguatan dan 2 kali melemah. Adapun dari total 5 hari perdagangan tersebut, harga emas sempat menyentuh level terendah pada $1.217,65 dan tertinggi pada $1.282,10.
Secara fundamental, pada hari pertama di perdagangan pekan lalu, pergerakan harga emas masih terpengaruh oleh rilis data non farm payroll Amerika Serikat. Rilis data NFP yang berada di level terburuk dalam 8 tahun terakhir, terlalu kuat untuk diacuhkan sebagai penggerak harga emas. Seiring hal tersebut, harga emas masih menguat tajam di awal pekan.
Namun, setelah terangkat oleh data tenaga kerja AS terhitung sejak akhir pekan sebelumnya, harga emas justru mengakhiri trend bullish di pekan lalu akibat data pembukan lapangan keerja di AS. Data JOLTs job openings menjadi landasan hal tersebut. Rilis data yang melaporkan peningkatan dari level 4,83 juta ke 4,97 pada Selasa pekan lalu mengindikasikan kondisi positif pada sektor tenaga kerja AS sehingga memicu harga emas merosot.
Pelemahan harga emas pun masih berlanjut pada perdagangan selanjutnya, meski secara fundamental mendapatkan dorongan dari data retails sales AS. Rilis data retail sales AS yang menunjukan perlambatan dari level 4,7% ke 3,2% sempat memberikan dorongan penguatan pada harga emas. Namun gagal tertembusnya resistance pada perdagangan hari tersebut, mendorong aksi jual yang menguat jelang penutupan. Akibat hal tersebut, investor pun menarik profit dan mendorong harga emas terus jatuh.
Setelah 2 hari beruntun mengalami pelemahan cukup tajam di awal hingga pertengahan pekan lalu, harga emas akhirnya mendapat dorongan fundamental kuat untuk menutup pekan dengan penguatan signifikan. Kebijakan kejutan dari Bank Nasional Swiss menjadi landasan kuat penguatan harga emas tersebut hingga akhir pekan lalu. Adapun hal tersebut dipicu oleh penghapusan batas pergerakan nilai Franc Swiss dan juga kebijakan suku bunga Bank Nasional Swiss yang memicu aksi beli terhadap safe haven terangkat menguat. Semakin diperkuat oleh rilis dta initial jobless claims AS yang naik dari 294.000 ke 316.000 maka pengaruh kebijakan Bank Nasional Swiss tersebut pun kokoh melesatkan harga emas hingga ke level tertinggi sejak pertangahan Agustus 2014.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, harga emas LLG terpantau ditutup dengan mengalami penguatan signifikan secara agregat sepekan. Harga emas LLG pada penutupan perdagangan pekan lalu ditutup naik hingga 4,48% dalam sepekan ke tingkat harga $1.275,60/t oz atau menguat $54,70/t oz.
Sementara pada penutupan perdagangan emas berjangka di bursa Comex pekan lalu, harga emas berjangka juga ditutup menguat signifikan secara agregat sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Februari 2015 pada perdagangan pekan lalu secara agregat sepekan naik 5% ke tingkat harga $1.216,1/t oz atau menguat $60,8/t oz.
Harga emas diprediksi akan cenderung melenah pada perdagangan pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh ekspektasi rentetan data positif dari data sektor perumahan AS. Namun pergerakan berpotensi mendapatkan dorongan penguatan dari data GDP Tiongkok yang akan rilis pada pekan ini dan dalam ekspektasi negatif. selain itu, kebijakan penetapan suku bunga oleh ECB pada pekan ini juga akan menjadi perhatian kuat terkait potensi upaya menanggapi kebijakan Bank Nasional Swiss. Sementara untuk perkiraan pergerakan harga emas dalam sepekan, harga diperkirakan akan bergerak di kisaran $1.200-$1.345.
(Sumber: Vibiznews)
No comments:
Post a Comment