SOLID GOLD PALEMBANG - Nikkei masih terpuruk di teritori negatif setelah berkurangnya indeks manufaktur Jepang sinyalkan masih akan berlanjutnya resesi perekonomian Jepang di kuartal terakhir 2014. Indeks manufaktur yang dirilis oleh Kementerian Keuangan Jepang turun ke level 8.1 untuk kuartal terakhir 2014; lebih rendah dari prediksi 13.1 dan publikasi kuartal sebelumnya 12.7. Jepang kembali jatuh ke dalam jurang resesi di kuartal ketiga setelah kenaikan pajak April silam memukul daya beli konsumen dan rapuhnya kinerja ekonomi global menggerogoti kinerja ekspor. Nikkei futures turun 1,18% dan kini diperdagangkan di level 17585.
Investor juga terlihat khawatir dengan pengetatan aturan pinjaman jangka pendek Cina dan resiko politik Yunani yang dapat menggerogoti outlook perekonomian dunia. Regulator Cina memperketat aturan jaminan untuk pinjaman jangka pendek dengan tidak lagi menerima aplikasi repo untuk obligasi dengan peringkat kredit di bawah AAA ataupun obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki peringkat di bawah AA. Di lain pihak, Perdana Menteri Antonis Samaras mempercepat voting pemilihan presiden Yunani. Parlemen Yunani dijadwalkan akan melakukan voting pada 17 Desember mendatang. Namun, investor khawatir Samaras tidak akan sanggup meraih 75% suara parlemen untuk meloloskan kandidat presidennya.
Saham eksportir cukup terpukul oleh meredanya pelemahan yen dalam 24 jam terakhir. Perusahaan elektronik Panasonic turun 1,8% sedangkan produsen otomotif Toyota Motor anjlok 2,8%. Saham perusahaan energi -seperti Japan Petroleum Exploration dan Showa Sheel Sekiyu- juga tertekan seiring harga minyak dunia terlihat kesulitan coba kembali mendekati level terlemah 5 tahun yang diraih kemarin.
(Sumber: monexnews)
No comments:
Post a Comment