Monday, October 27, 2014

Harga Minyak Mentah WTI Anjlok 4 Pekan Beruntun, Persediaan AS Terus Naik

SOLID GOLD PALEMBANG - Harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada penutupan perdagangan pekan lalu, 20-24 Oktober 2014, terpantau ditutup melemah secara agregat sepekan. Pelemahan harga minyak mentah di bursa Nymex dipicu oleh kondisi demand dan supply minyak mentah global yang masih memberikan sentimen negatif cukup kuat serta posisi output minyak mentah AS.

Pergerakan harga minyak mentah WTI pada perdagangan pekan lalu terpantau berfluktuasi sepanjang 5 hari perdagangan meskipun trend masih bearish. Namun dari pergerakan harga penutupan, pola melemah lebih mendominasi dengan 3 hari perdagangan yang ditutup melemah dan sisanya menguat. Dampak dari pergerakan yang lebih cenderung melemah tersebut, harga minyak mentah WTI pun masih melanjutkan pola melemahnya untuk hari ke-4 secara beruntun.

Pada hari pertama perdagangan minyak mentah WTI di Nymex pekan lalu, pergerakan harga minyak mentah WTI masih sangat terpengaruh sentimen kondisi global sebelumnya. Kondisi demand global yang lesu serta masih menumpuknya output global membuat harga minyak mentah WTI maish tertekan untuk melemah. Dampak dari hal tersebut, harga minyak mentah WTI pun ditutup melemah pada Senin pekan lalu.

Memasuki hari perdagangan kedua, pergerakan harga minyak mentah akhirya memiliki landasan penguatan baik teknikal maupun fundamental. Posisi RSI yang telah berada di bawah level 30, memberi indikasi posisi oversold. Dampak dari posisi teknikal tersebut aksi beli pun terdorong menguat. Sementara secara fundamental, data demand Tiongkok yang dilaporkan anik hingga 6,2% pada September ke level 10,3 juta barrel memberi dorongan sentimen positif kuat yang membuat harga minyak mentah WTI ditutup menguat.

Namun, penguatan harga minyak mentah WTI pada perdagangan hari kedua tidak dapat berlanjut pada hari selanjutnya. Sentimen data fundamental yang kembali negatif dari rilis data EIA, memicu harga minyak mentah WTI kembali terdorong melemah. Adapun rilis data yang menyebabkan harga kembali jatuh dilandasi oleh peningkatan persediaan minyak mentah AS sebesar 7,11 juta dan jauh melebihi ekspektasi di 2,7 juta barrel. Dampak dari data tersebut, persediaan bensin AS yang turun 1,3 juta barrel dan melebihi ekspektasi di 1 juta barrel tidak mampu untuk memberikan dorongan penguatan.

Saat terindikasi pergerakan akan cenderung lesu pasca rilis data EIA, pergerakan harga minyak mentah WTI justru dapat mengua di hari perdagangan ke-4 pekan lalu. Adanya kabar terkiat penurunan output Arab Saudi menjadi lecutan kuat pada pergerakan harga minyak mentah yang memberikan sentimen positif kuat sisi supply. Adapun penguatan tersebut dilandasi oleh produksi Arab Saudi yang turun sebesar 328.000 pada September bila dibandingkan data Agustus.

Walaupun demikian, efek penurunan produksi minyak mentah Arab Saudi belum mampu memberikan dorongan kuat terhadap pergerakan harga minyak mentah WTI. Masih tingginya output global serta kabar terkait Gulf Cooperation Council (GCC) yang belum akan melakukan pemotongan output di tingkat harga saat ini. Adapun kabar terkait keputusan GCC tersebut menjadi sentimen negatif kuat akibat posisi anggota GCC yang berperan dalam memproduksi hingga 40% minyak mentah dunia.

Pada penutupan perdagangan pekan lalu di bursa Nymex, harga minyak mentah WTI ditutup melemah secara agregat sepekan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun 1,28% ke tingkat harga $81,01/barrel atau melemah $1,05/barrel.

Sementara pada penutupan perdagangan minyak mentah brent di bursa Nymex, harga minyak mentah brent juga ditutup melemah secara agregat sepekan meskipun berada di level yang sangat tipis. Harga minyak mentah brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun 0,04% ke tingkat harga $86,13/barrel atau melemah $0,03/barrel.

Harga minyak mentah WTI akan memantau data persediaan minyak mentah dan bensin mingguan EIA serta data GDP kuartal 3 AS pada pekan ini. Adapun selain wait and see terhadap data tersebut, pergerakan harga minyak mentah akan cenderung tertekan pergerakan nilai Dollar AS dan ekspektasi demand dan supply global yang lesu. Sementara terkait pergerakan harga dalam pekan ini, range normal diperkirakan akan berada di kisaran $76,5-$85 pada minyak mentah WTI dan $81,25-$89,5 pada minyak mentah brent.

(sumber: Vibiznews).

No comments:

Post a Comment