Tuesday, October 8, 2019

Solid Gold Berjangka | Rupiah Rentan Terkoreksi, apa Sebabnya ?


Rupiah Rentan Terkoreksi, apa Sebabnya ? - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Rupiah terdepresiasi pada perdagangan Senin seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar menjelang pertemuan perdagangan antara AS dan China pada pekan ini.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.163 per dolar AS, melemah 0,177% atau 25 poin. Kendati demikian, sepanjang tahun berjala 2019 rupiah masih membukukan penguatan sebesar 1,6%, menjadi kinerja terkuat ketiga di antara mata uang Asia.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor bergerak menguat 0,08% menjadi 98,885.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pelemahan rupiah disebabkan tekanan dari eksternal, termasuk kekhawatiran negosiasi dagang, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, dan ketidakpastian Brexit.

Bloomberg melaporkan bahwa pejabat China memberi sinyal bahwa mereka semakin enggan untuk menyetujui kesepakatan perdagangan luas yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump.

Selain itu, meskipun kekhawatiran pasar terhadap ancaman resesi AS telah memudar setelah tingkat pengangguran untuk periode September tercatat turun ke level 3,5%, dari yang sebelumnya 3,7% pada Agustus, data NFP AS periode September 2019 diumumkan sebanyak 136.000, di bawah ekspektasi pasar sebanyak 145.000.Oleh karena itu, data tersebut tidak serta merta membuat data ekonomi AS tampak baik secara keseluruhan, sehingga ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed pun masih ada. -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Monday, October 7, 2019

Solid Gold | Harga Emas di Pegadaian Hari Ini



Harga Emas di Pegadaian Hari Ini  - Solid Gold 

SOLID GOLD PALEMBANG -Harga emas batangan di Pegadaian hari ini, Senin (7/10/2019), tidak berubah dari posisi pada Sabtu.

Harga emas cetakan Antam ukuran 0,5 gram masih sama dengan harga yang berlaku pada akhir pekan lalu, Sabtu, yakni Rp415.000. Demikian pula harga emas UBS ukuran yang sama masih dipatok senilai Rp401.000.

Emas cetakan Antam ukuran 1 gram dijual seharga Rp782.000, tidak bergerak dari posisi pada Sabtu. Adapun emas UBS 1 gram dijual seharga Rp749.000.

Untuk harga emas Antam 2 gram ditetapkan senilai Rp1,503 juta, sementara harga emas UBS 2 gram ditetapkan senilai Rp1,489 juta.

Sedangkan harga emas cetakan Antam ukuran 5 gram dipatok senilai Rp3,723 juta dan emas cetakan UBS 5 gram senilai Rp3,651 juta.

Sementara itu, emas Antam 10 gram dijual seharga Rp7,364 juta. Untuk emas UBS ukuran yang sama dijual lebih murah, yakni seharga Rp7,288 juta.- SOLID GOLD 

Baca Juga : 

Friday, October 4, 2019

Solid Berjangka | Jumlah Meninggal karena Rokok Elektrik

Jumlah Meninggal karena Rokok Elektrik - Solid Berjangka 

SOLID BERJANGKA PALEMBANG -Jumlah pasien yang mengalami dampak gangguan paru  karena penggunaan rokok elektrik  atau vape semakin meningkat, terutama di Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Straits Times, lembaga kesehatan Amerika Serikat saat ini mencatat 1.080 orang mengalami gangguan paru, dan 18 orang dilaporkan tewas.Semua kasus tersebut merujuk pada kebiasaan mengonsumsi rokok elektrik.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Robert Radfield, menyebut kasus rokok elektronik ini seperti fenomena gunung es yang lambat laun akan memakan korban lebih banyak lagi. (Rokok elektronik) memiliki ancaman kesehatan bagi publik di Amerika khususnya anak muda," tegasnya.

Robert  menyebut ada peningkatan 275 kasus terkait vape sejak pekan lalu, merupakan kombinasi dari pasien baru mengalami gejala gangguan paru-paru dalam dua  pekan terakhir, dan pasien yang sudah teridentifikasi mengalami gangguan paru sebelumnya.

Di antara 578 pasien yang diwawancarai tentang zat yang telah mereka gunakan dalam kandungan rokok elektrik, 78 persen dari mereka mengakui penggunaan produk vape dengan zat tetrahydrocannabinol (THC) dengan atau tanpa tambahan zat nikotin. Padahal, THC sendiri diketahui adalah zat psikoaktif utama ganja.

Wabah kasus terkait vape pertama kali dilaporkan pada bulan Juli 2019, setelah 13 tahun vape eksis di Amerika Serikat.

Sejauh ini ada beberapa negara bagian di Amerika Serikat yang sudah melarang penggunaan rokok elektrik seperti New York dan Michigan, diikuti Massachusetts yang baru-baru ini juga melarang warganya menggunakan vape..- SOLID BERJANGKA

Baca Juga : 

Thursday, October 3, 2019

PT Solid Gold Berjangka | Harga Emas Naik di Tengah Lesunya Data Tenaga Kerja AS


Harga Emas Naik di Tengah Lesunya Data Tenaga Kerja AS - PT Solid Gold Berjangka

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - 

 Harga emas naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Hal tersebut didorong oleh laporan data tenaga kerja di mana jumlah tenaga kerja yang direkrut lebih rendah dari yang diperkirakan oleh pengusaha AS.

Ini turut memicu kekhawatiran ekonomi sehari setelah laporan lain menunjukkan aktivitas manufaktur yang lemah di ekonomi terbesar dunia tersebut.

Dikutip dari CNBC, harga emas di pasar Spot naik 1,4 persen menjadi USD 1.499,41 per ounce. Harga tersebut telah mencapai level terendah dua bulan mendekati USD 1.458,50 pada Selasa lalu. Pada sesi sebelumnya harga emas naik sebanyak 1 persen.


Sementara harga emas berjangka AS naik 1,3 persen menjadi menetap di USD 1.507,90 per ounce.

Hal utama yang mendorong harga emas lebih tinggi sekarang adalah data manufaktur kemarin yang keluar lebih buruk sejak 2009 dan yang telah memberi harapan suku bunga yang lebih rendah di AS dan mendorong emas lebih tinggi, kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar di RJO Futures.

Fakta bahwa kita memiliki kontraksi di bidang manufaktur menunjukkan AS tidak terisolasi dari seluruh dunia, lanjut dia.Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada Rabu menunjukkan bahwa pengusaha AS mempekerjakan lebih sedikit pekerja dari yang diperkirakan pada September. Ini menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja.

Sehari sebelumnya, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa aktivitas manufaktur AS merosot ke level terendah lebih dari 10 tahun pada September - PT SOLID GOLD BERJANGKA

Wednesday, October 2, 2019

PT Solid Gold | Data Manufaktur AS Melemah, Harga Emas Kembali Melambung


Data Manufaktur AS Melemah, Harga Emas Kembali Melambung - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Harga emas naik pada perdagangan Selasa, berbalik arah darisesi  sebelumnya ketika menyentuh level terendah dalam dua bulan. Kenaikan harga emas
ini terjadi karena dolar AS tertekan setelah data manufaktur AS melemah.

Dengan pelemahan data ekonomi tersebut maka mendorong persepsi dari pelaku pasar bahwa kemungkinan besar Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan memangkas suku bunga.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD 1.482,28 per ounce, setelah menentuh level terendah sejak 6 Agustus di USD 1.458,50 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,1 persen ke level USD 1.488,30 per ounce.

Sektor manufaktur AS mengalami kontraksi pada September ke level terlemah dalam lebih dari satu dekade karena kondisi bisnis semakin memburuk di tengah ketegangan perang dagang dengan China.

Ini menunjukkan mungkin ada koreksi signifikan dalam perekonomian dan pelaku pasar akan kembali ke instrumen lindung nilai sekarang," kata Phillip Streible, analis senior di RJO Futures.

Data yang lebih lemah ini mungkin mendukung penurunan suku bunga Fed lagi dan sebagai hasilnya, harga emas mungkin mendapatkan bonus bergerak ke level yang lebih tinggi," katanya.

Pasar saham AS berubah terbakar dan dolar AS memangkas keuntungan setelah data manufaktur tersebut keluar. Sementara itu, imbal hasil surat utang atau obligasi AS, jatuh ke posisi terendah.Namun, harga emas telah kehilangan hampir USD 100 sejak mencapai puncak di USD 1.557 per ounce pada awal September, sebagian besar karena kekuatan dolar AS -  PT SOLID GOLD

Baca Juga :