Friday, December 14, 2018

Solid Berjangka | Harga Gula Manis Kembali Karena Minyak Mentah Dunia

Harga Gula Manis Kembali Karena Minyak Mentah Dunia - Solid Berjangka

SOLID BERJANGKA PALEMBANG - Harga gula mentah di pasar komoditas New York ICE di akhir sesi perdagangan hari keempat pekan ini yang berakhir Jumat pagi (14/12) rebound dari posisi terendah 2-minggu dan bergerak lebih tinggi karena  rally dalam harga minyak mentah, yang positif untuk harga etanol.

Sebelumnya harga gula mencatat posisi terendah 2 minggu  setelah Marex Spectron memperingatkan dalam sebuah laporan bahwa kecuali rally minyak mentah, kenaikan gula akan dibatasi oleh paritas etanol yang lebih rendah di Brasil. 

Harga etanol yang melemah dapat mendorong produsen gula Brasil untuk mengalihkan lebih banyak tebu ke arah produksi gula daripada produksi etanol, yang akan meningkatkan pasokan gula.

Kekuatan positif harga gula masih memiliki dukungan yang mendasari dari data  Unica yang menunjukkan bahwa produksi gula Brasil Tengah-Tengah 2018/19 selama Nov adalah 25,761 MMT, turun  25,8% y/y, dan bahwa persentase tebu untuk produksi gula turun menjadi 35,71% dari 47,12% y/y sementara tebu untuk produksi etanol naik menjadi 64,29% dari 52,88% y/y.

Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York ditutup naik 0,01  atau  0,08% pada harga $ 12,75  per lb untuk kontrak berjangka Maret 2019. Demikian juga dengan harga gula putih kontrak Maret di bursa London  ditutup naik  2,00 atau  0,58% pada harga $345.20.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga gula berpotensi naik kembali oleh proyeksi kenaikan harga minyak mentah dan penurunan dolar AS - SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews

Baca Juga : 

Thursday, December 13, 2018

PT Solid Gold Berjangka | Sri Mulyani Waspadai Peningkatan Penyelundupan Miras Jelang Tahun Baru

Sri Mulyani Waspadai Peningkatan Penyelundupan Miras Jelang Tahun Baru - PT Solid Gold Berjangka |

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANGMenteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meminta peningkatan kewaspadaan terhadap upaya penyelundupan barang terutama minuman keras (miras) jelang pergantian tahun. Indonesia, menurutnya, menjadi salah satu negara tujuan miras selundupan dunia.

Beberapa waktu lalu ada kontainer di Bali isinya MMEA (minuman mengandung etil alkohol) tapi diberitakan lain," ujar Menteri Sri Mulyani usai pemusnahan barang bukti di kantor Direktorat Jenderal dan Bea Cukai Jateng-DIY, di Semarang, Rabu (12/12).

Menteri Sri Mulyani menjelaskan, sepanjang 2018, petugas Bea Cukai Jawa Tengah-DIY telah melakukan berbagai operasi pemberantasan barang ilegal diantaranya operasi Gempur dan operasi gabungan dengan unit penindakan kantor pusat bea cukai dan berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara kurang lebih Rp 55 miliar.

"Diantaranya Rp 20,7 miliar dari pita cukai dan rokok ilegal, Rp 779 juta dari minuman keras ilegal, Rp 33,8 miliar dari barang asal impor maupun perusahaan penerima fasilitas kepabeanan, serta Rp 528 juta dari pelanggaran bidang ekspor. Pita cukai ini selembar 60 keping. Dalam 1 lembar Rp 720.000, satu rim bisa Rp 360 juta," ujarnya.

Dalam pemusnahan barang bukti, Menteri Sri Mulyani juga didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo serta beberapa petugas Kejaksaan. Pemusnahan secara simbolis dilakukan dengan membakar sejumlah barang bukti di dalam tong - PT SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Wednesday, December 12, 2018

PT Solid Gold | Pelemahan Rupiah Sepekan

Pelemahan Rupiah Sepekan - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG Dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (11/12/2018), rupiah terpantau menunjukkan gejala pelemahan sejak awal Desember. Dolar AS mengalami apresiasi nilai tukar terhadap rupiah sebesar 2,8% dalam waktu lebih dari sepekan.

Sejak awal Desember 2018 hingga saat ini, dolar AS tercatat bergerak dari level Rp 14.240 hingga Rp 14.640. Hal tersebut membuat rupiah menjadi yang paling lemah di antara mata uang lainnya terhadap mata uang Paman Sam tersebut.

Kemarin saja misalnya, data RTI menunjukkan rupiah sudah mengalami depresiasi 0,63% dan kembali menempati posisi juru kunci terhadap mata uang dolar AS. Mata uang lainnya yang keok terhadap dolar AS adalah Korean won, Indian rupee, Philippine peso, ringgit Malaysia dan dolar Taiwan.

Rupiah sendiri loyo di hadapan hampir semua mata uang negara utama dunia. Rupiah hanya berhasil unggul dari Indian rupee sebesar 0,25%. Kekalahan rupiah paling dalam berasal dari British pound yang berhasil menekan rupiah 140 poin ke level Rp 18.410.

Sebelumnya, selama bulan November lalu nilai tukar dolar AS terhadap rupiah terus melemah. Sempat menyentuh angka Rp 15.237 atau yang tertinggi sejak krisis moneter 1998, rupiah perlahan menguat hingga mencapai Rp 14.215.

Dalam kurun waktu sebulan, dolar AS berhasil ditekan 765 poin dari Rp 14.980 menjadi Rp 14.215 alias menguat 5,1%. Berbeda dengan kondisi sekarang, saat itu penguatan rupiah menjadi salah satu yang tercepat di antara negara ASEAN dan negara berkembang lainnya - PT SOLID GOLD

Sumber : finance.detik

Baca Juga : 


Tuesday, December 11, 2018

Solid Gold Berjangka | Telkom Group Kerja Sama Kembangkan Kabel Laut dengan Vietnam

Telkom Group Kerja Sama Kembangkan Kabel Laut dengan Vietnam - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANGAnak usaha Telkom Group, PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) menjalin kerja sama baru dengan anak usaha Viettel Group, Viettel Mobile Solutions Company.

Kerja sama baru ini mencakup bidang layanan digital, kabel laut, dan bisnis legacy antar Indonesia dan Vietnam.

Diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) Telin, Faizal Rachmad Djumadi, sebelumnya kedua perusahaan sudah menjalin kerja sama dalam bisnis legacy, yakni mencakup trafik voice dan SMS. Telin dalam hal ini memfasilitas transitnya trafik ke dan dari Vietnam ke seluruh dunia.

Kemudian kerja sama yang kedua adalah layanan digital. Telin akan membawa berbagai layanan digital milik Telkom Grop, seperti smart city, smart edu, dan berbagai solusi digital lain, yang cocok ke Vietnam. Begitu pula sebaliknya.

Di luar dari kedua bisnis tersebut, Faizal mengatakan saat penandatangan MoU dengan Viettel, Menkominfo Rudiantara yang turut menyaksikan, menyinggung peluang kerja sama di bidang kabel optik bawah laut antara Indonesia dan Vietnam.

Untuk yang legacy sudah jalan dan MoU ini memperkuat kerja sama yang sudah berlangsung, tapi juga scope-nya luas dan bisa menaungi inisiatif baru. 

Dan tadi disinggung oleh pak menteri terkait Viettel yang punya aset berupa submarine cable (kabel laut). Telin juga punya investasi di kabel laut, ada sekitar 17 dan ini nantinya bisa dibilang sebagai sharing investasi," tutur Faizal saat ditemui di ASEAN TELIM ke-18 di Ubud, Bali. 

Melalui kesepakatan ini, Telin dapat memanfaatkan aset kabel laut Viettel untuk memperluas akses jaringan yang terhubung ke beberapa negara. Begitu juga sebaliknya.

Opsi kerja sama ini dinilai lebih efisien, jika melihat waktu pembangunan kabel laut dari awal yang bisa memakan waktu dua hingga tiga tahun.

Mudah-mudahan proyek yang dikerjasamakan ini bisa mulai 2019, karena kami sudah petakan kebutuhan aset infrastruktur kabel laut kami dan mereka. Nanti akan kita evaluasi, apakah bangun sendiri atau beli saja kapasitas yang sudah tersedia di pasar, kata Faizal

Faizal pun menyebut Vietnam sebagai pasar strategis karena sejalan dengan strategi perusahaan dalam menjalin kerjasama.

Telin punya strategi mengikuti pasar yang paling banyak diaspora Indonesia, dan kami menyediakan layanan. Kemudian dari sisi peluang, trafik data di Vietnam merupakan salah satu yang terbesar di ASEAN, sama halnya dengan Thailand, Filipina, dan Indonesia, jelasnya

Lebih lanjut, Faizal mengungkapkan Telin saat ini memiliki 17 sistem kabel serat optik bawah laut. Beberapa di antaranya membentang dari Dumai-Marseille dan Manada-Hawaii.

Telin beroperasi di 11 negara, termasuk Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan, dan Amerika Serikat (AS) - PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Merdeka_Teknologi

Baca Juga : 

Monday, December 10, 2018

Solid Gold | Tayang Perdana di China, Aquaman Raup Rp 357 Miliar


Solid Gold | Tayang Perdana di China, Aquaman Raup Rp 357 Miliar

SOLID GOLD PALEMBANGFilm adaptasi DC Comic, Aquaman yang tayang pada 7 Desember kemarin di China disambut antusias masyarakat setempat. 

Film anyar ini diketahui tayang dua minggu lebih awal dibanding di Amerika Serikat yang rencananya baru diputar perdana pada 21 Desember mendatang.

Dilansir dari Business Insider, Aquaman meraup USD 24,6 juta atau sekitar Rp 357,7 miliar atas pemesanan tiket di 30.500 layar bioskop pada hari pemutaran perdananya di China pada Jumat (7/12) lalu.

Film ini tercatat menarik 86 persen pangsa pasar dari total film yang ditayangkan pada hari Jumat lalu dan menjadi dorongan besar bagi Warner Bros dan DC Comics untuk meyakinkan China bahwa film yang dibuatnya sebanding dengan karya yang dibuat Marvel Disney.

Sosok Aquaman, Arthur Curry, adalah seorang penguasa kerajaan bawah laut yang terletak di Atlantis dengan wujud manusia setengah atlantis serta enggan menjadi raja - SOLID GOLD 

Sumber : Merdeka_Uang 

Baca Juga :