Thursday, October 4, 2018


Hasil gambar untuk rupiah 15000

SOLID GOLD | Membongkar penyebab terkaparnya Rupiah ke level Rp 15.000 terendah sejak krisis 1998


SOLID GOLD PALEMBANG - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kembali melemah. Di perdagangan kemarin, Rabu (3/10), Rupiah dibuka di level Rp 15.065 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.042 per USD. Baca : Solidgold

Solidberjangka : Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih lanjutkan pelemahan usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar berada di level Rp 15.081 per USD. Perdagangan kemarin, Rupiah akhirnya ditutup di level Rp 15.075 per USD

Ekonom, Faisal Basri menyebut bahwa penyebab utama pelemahan Rupiah di tahun 2018 adalah kaburnya dana asing hingga USD 20 miliar dari Indonesia pada tahun 2017 silam. Dana tersebut merupakan repatriasi dari keuntungan perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia.
aisal mengungkapkan, di tahun 2017 saja, asing membawa pulang keuntungan yang berhasil mereka dapatkan di Indonesia hingga USD 20 miliar. Baca Juga : Solidgold Berjangka

PT Solidberjangka : Dia menjelaskan, angka repatriasi tersebut jauh lebih besar dibanding defisit impor migas sebesar USS 11 miliar. Oleh karena itu, Faisal menyarankan pemerintah untuk segera membuat aturan tegas mengenai batas repatriasi. Dia melanjutkan, jika 25 persen profit atau keuntungan asing diwajibkan untuk tetap berada di Indonesia itu akan sangat membantu stabilisasi Rupiah di pasar global. "Tanamkan kembali di Indonesia, 25 persen saja. Jadi 5 persen dari USD 20 miliar kan USD 5 miliar," ujarnya. Angka USD 5 miliar tersebut bahkan jauh lebih besar dari penghematan yang dilakukan pemerintah yaitu kenaikan bea masuk impor beberapa komoditas dan kenaikan pajak Pph pasal 22.

PT Solidgold Berjangka : Itu sudah jauh lebih banyak dari penghematan yang dilakukan oleh negara dengan menahan atau menaikkan bea masuk atau pajak PPh pasal 22 itu. Ribet segala macam itu, efeknya gak sampai USD 1 miliar dolar, ini langsung take USD 5 miliar, tegasnya. Namun demikian, Bank Indonesia menyebut bahwa pelemahan nilai tukar lebih disebabkan sentimen eksternal. Silakan klik selanjutnya SOLID GOLD

No comments:

Post a Comment